Halaman

Sabtu, 01 Juni 2013

KLASIFIKASI ASAM AMINO

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifatamfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.



Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.

Asam amino adalah unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino.

Asam Amino sendiri di bagi menjadi 3 jenis :
1. Asam amino essensial.
2. Asam amino non-essensial.
3. Asam amino essensial bersyarat.

Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein.

Jenis-jenis asam amino essensial :

1. Leucine (Leu, L), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)


- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang

2. Isoleucine (Ile, I), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)

- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah

3. Valine (Val,V), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)

- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
- Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, phenylalanine, tyrosine) ke otak

4. Lycine (Lys, K)

- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubugn lainnya
- Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilage dan persendian)

5. Tryptophan (Trp, W)

- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan

6. Methionine (Met, M)

- Prekusor dari cysteine dan creatine
- Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal

7. Threonine (Thr, T)

- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
- Komponen penting dari kolagen
- Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian

8. Phenylalanine (Phe, F)

- Prekursor untuk tyrosine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
- Digunakan dalam terapi depresi
- Membantuk menekan nafsu makan

Jenis-jenis asam amino non-essensial :

1. Aspartic Acid (Asp, D)

- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy
- Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
- Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan

2. Glyicine (Gly, G)

- Membantu tubuh membentuk asam amino lain
- Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi energi)
- Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
- Berpotensi menghambat keinginan akan gula

3. Alanine (Ala, A)

- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
- Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino

4. Serine (Ser, S)

- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
- Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf

Jenis-jenis asam amino essensial bersyarat :
1. Arginine (Arg, R), (asam amino essensial untuk anak-anak)

- Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan
- Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
- Bersama glycine dan methionine membentuk creatine

2. Histidine (His, H), (asam amino essensial pada beberapa individu)

- Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh
- Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
- Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi

3. Cystine (Cys, C)


- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
- Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
- Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain)
- Siap diubah menjadi energi
- Salah satu elemen besar dari kolagen

4. Glutamic Acid (Glu, E), (Asam Glutamic)

- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
- Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain

5. Tyrosine (Tyr, Y)

- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid
- Meningkatkan mood dan fokus mental

6. Glutamine (Gln, Q)

- Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia
- Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
- Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
- Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
- Mengingkatkan volume sel otot

7. Taurine


- Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak
- Membantu dalam meningkatkan volume sel otot

8. Ornithine

- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
- Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati

Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

Asam Amino Polar

  • Memiliki gugus R yang tidak bermuatan
  • Senyawa : Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutamin
  • Bersifat hidrofilik --> mudah larut dalam air
  • Cenderung terdapat di bagian luar protein
  • Sistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide 
  • (-S-S-) --> sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar karena selalu tjd dari 2 buah molekul sistein dan tidak dikode oleh DNA)

Asam Amino Non Polar
  • Memiliki gugus R alifatik 
  • Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin
  • Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile (I) --> biasa terdapat di bagian dlm protein.
  • Prolin berbeda dgn a.a --> siklis. Tapi mempunyai byk kesamaan sifat dgn kelompok alifatis ini.
  • Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid

Asam Amino Gugus Aromatik

  • Fenilalanin, tirosin dan triptofan
  • Bersifat relatif non polar--> hidrofobik 
  • Fenilalanin bersama dgn V, L & I --> a.a plg hidrofobik
  • Tirosin  gugus hidroksil , triptofan --> cincin indol
  • Sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen --> penting untuk menentukan struktur ensim
  • Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV λ 280 nm --> sering digunakan utk menentukan kadar protein
Asam Amino Bermuatan Positif (+)

  • Lisin, arginin, dan histidin
  • Mempunyai gugus yg bsft basa pd rantai sampingnya
  • Bersifat polar --> terletak di permukaan protein dapat mengikat air.
  • Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pd gugus imidazol) dibanding 
          - lisin --> gugus amino
          - arginin --> gugus guanidino
  • Krn histidin dpt terionisasi pada pH mendekati pH fisioligis --> sering berperan dlm reaksi ensimatis yg melibatkan pertukaran proton
Asam Amino Bermuatan Negatif (-)
  • Aspartat dan glutamat
  • Mempunyai gugus karboksil pada rantai sampingnya --> bermuatan (-) / acid pada pH 7

Rabu, 22 Mei 2013

Soal Asam Amino dan Protein


1.      Bagaimanakah cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan?
Jawab : *Uji millon, Uji millon dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin.  Pereaksi millon terdiri dari larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.adanya protein dalam sempel dapat diketauhi apabila dalam sampel terdapat endapan putih dan apabila endapan putih itu dipanaskan akan menjadi warna merah.
*Uji biuret adalah salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptida. Pengujiannya dapat dilakukan dengan cara : larutan yang mengandung protein ditetesi larutan NaOH, kemudian diberi beberapa tetes larutan CuSO4 encer. Terbetuknya warna ungu, menunjukkan hasil positif adanya protein.

2.      Apakah yang dimaksud glikoprotein? Berikan contohnya!
Jawab : Glikoprotein adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] denganikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping.
Contoh: Ditemukan dalam berbagai situasi yang berbeda di dalam cairan dan jaringan, termasuk membran sel. Ada juga Glikoprotein larut; contoh ini adalah putih telur dan plasma darah.

3.      Apakah yang dimaksud denaturasi protein? Sebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein!
Jawab :Denaturasi adalah sebuah proses di mana protein atau asam nukleat kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder dengan penerapan beberapa tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam kuat atau basa, garam anorganik terkonsentrasi, sebuah misalnya pelarut organik (cth, alkohol atau kloroform), atau panas.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein:
·  Suhu yang tinggi (panas)
·  Pengaruh asam (perubahan pH yang ekstrim)
·  Pelarut organik, zat kimia tertentu, urea, detergen (pengaruh basa)
·  Pengaruh garam
·  Karena pengaruh mekanik (goncangan).

4.      Mengapa protein yang mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsi biologisnya?
Jawab : Protein didenaturasi dapat menunjukkan berbagai karakteristik, dari hilangnya kelarutan untuk agregasi komunal. agregasi Komunal adalah fenomena agregasi protein hidrofobik untuk datang mendekat dan membentuk ikatan antara mereka, sehingga mengurangi luas areal terkena air.
Kebanyakan protein biologis kehilangan fungsi biologisnya ketika didenaturasi. Sebagai contoh, enzim kehilangan sifatnya, karena mengikat substrat tidak bisa lagi ke situs aktif, dan karena residu asam amino yang terlibat dalam menstabilkan keadaan transisi substrat 'tidak lagi diposisikan untuk dapat melakukannya.
Dalam banyak protein (tidak seperti putih telur), denaturasi adalah reversibel (protein bisa mendapatkan kembali bentuk asal mereka ketika pemicu denaturasi dihapus). Ini penting, karena menyebabkan gagasan bahwa semua informasi yang dibutuhkan bagi protein untuk menganggap bentuk asli mereka dikodekan dalam struktur primer protein, dan karenanya di dalam DNA kode tersebut untuk protein

5.       Apakah urea CO(NH2)2 menunjukkan uji yang positif terhadap uji biuret?
Jawab : Ya . Urea bukan merupakan protein, namun karena urea mengandung gugus –NH2 (amin) yang mempunyai kesamaan dengan gugus protein sehingga membentuk warna ungu sebagai hasil reaksi antara Cu2+ dengan –NH. Oleh karena itu urea memberikan hasil positif pada uji biuret. Pada pemanasan urea terbentuk gelembung gas dan mengeluarkan bau ammonia yang sangat menyengat.

6.       Apakah yang dimaksud struktur kuarterner protein?
Jawab : Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein tetramerik.


7.       Suatu Sampel ditetesi larutan NaOH, Kemudian Larutan tembaga(II) sulfat yang encer menghasilkan warna ungu. Bila sampel dipanaskan dengan HNO3 pekat kemudian dibuat alkalis dengan NaOH terjadi warna jingga. Apakah yang dapat anda simpulkan dari Uji di Atas?
Jawab : Pada sample terkandung protein dengan adanya ikatan peptida yang positif dari uji Biuret dan adanya fenil (cincin benzene) yang positif dari uji Xantoproteat.

8. Suatu sampel memberi hasil yang positif terhadap uji ninhidrin dan biuret tetapi negatif terhadap penambahan larutan NaOH dan Pb(NO3)2. Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari fakta tersebut?
Jawab : Pada sample terdapat protein, dengan adanya asam amino bebas dari uji Ninhidrin (+) dan adanya ikatan peptida dari uji Biuret (+). Tetapi sample tidak mengandung PbS karena uji Belerang yang negatif (-).

9.  Apakah yang dimaksud dengan enzim? Berikan contohnya!
Jawab : Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Contoh:     *Amilase :Berfungsi memecah pati atau glikogen.
                  *Invertase: Menghidrolisis sukrosa pada gula bukan pereduksi
                  *Enzim pektin
10.  Bila 20 molekul glisin berpolimerisasi membentuk polipeptida. Berapakah massa molekul relatif polipeptida yang terbentuk? Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16).

Mr Glisin = 75 g/mol
Jadi, 20 molekul Glisin = 20 x 75 g/mol = 1500 g/mol


Senin, 29 April 2013

MSDS " KOBALT ASETAT"





BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN

Nama Produk: asetat tetrahidrat Cobalt
Kode di katalog: SLC5263
CAS #: 6147-53-1
RTECS: AG3325000
TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: asetat tetrahidrat Cobalt
CI #: Tidak tersedia.
Sinonim:
Nama Kimia: Tidak tersedia.
Chemical Formula: Co (CH3COO) .4 H2O
Kontak Informasi:
Sciencelab.com, Inc
14025 Smith Rd.
Houston, Texas 77396
Penjualan AS: 1-800-901-7247
Penjualan Internasional: 1-281-441-4400
Order Online: ScienceLab.com
CHEMTREC (24HR Telepon Darurat), hubungi:
1-800-424-9300
Internasional CHEMTREC, hubungi: 1-703-527-3887
Untuk bantuan non-darurat, hubungi: 1-281-441-4400


BAGIAN 2: KOMPOSISI DAN INFORMASI BAHAN
Komposisi:
Nama
CAS #
% Berdasar Berat
Kobal asetat tetrahidrat
6147-53-1
100
Toksikologi Data Bahan: Cobalt asetat tetrahidrat: LISAN (LD50): Akut: 503 mg / kg [Rat].


BAGIAN 3: IDENTIFIKASI BAHAYA

Potensi Efek Kesehatan Akut:
Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi. Radang mata
ditandai dengan kemerahan, berair, dan gatal-gatal. Inflamasi kulit ditandai dengan gatal, scaling, memerah, atau,
sesekali, terik.

Potensi Efek Kesehatan kronis:
Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi. Karsinogenik
EFEK: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek teratogenik: Tidak tersedia.

PEMBANGUNAN TOKSISITAS: Tidak tersedia. Berulang atau berkepanjangan menghirup debu dapat menyebabkan pernafasan kronis
iritasi.


BAGIAN 4: TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera basuh mata dengan air mengalir selama setidaknya 15 menit, dengan kelopak mata tetap
terbuka. Air dingin dapat digunakan. Jangan gunakan salep mata. Cari bantuan medis.

Kontak Kulit:
Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air yang banyak. Lembut dan benar-benar mencuci kulit terkontaminasi dengan berjalan
air dan sabun non-abrasif. Sangat berhati-hati untuk lipatan bersih, celah-celah, lipatan dan pangkal paha. Air dingin dapat digunakan.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Jika terjadi iritasi, mencari perhatian medis. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum
menggunakan kembali.

Kulit Serius Hubungi:
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Carilah segera medis
perhatian.
Terhirup:
 Biarkan korban untuk beristirahat di tempat yang berventilasi baik. Mencari perhatian medis segera.

Terhirup serius: Tidak tersedia.

Tertelan:
Jangan memaksakan muntah. Periksa bibir dan mulut untuk memastikan apakah jaringan yang rusak, kemungkinan indikasi bahwa
bahan beracun tertelan, tidak adanya tanda-tanda seperti itu, bagaimanapun, tidak meyakinkan. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah,
dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut resusitasi. Mencari perhatian medis segera.

Serius Tertelan: Tidak tersedia.


BAGIAN 5: API DAN LEDAKAN DATA

Mudah terbakar dari Produk: Mungkin mudah terbakar pada suhu tinggi.

Auto-Ignition Suhu: Tidak tersedia.

Poin Flash: Tidak tersedia.

Batas mudah terbakar: Tidak tersedia.

Produk dari Pembakaran: Beberapa oksida logam.

Bahaya Kebakaran di Berbagai Kehadiran Zat: Tidak tersedia.

Bahaya Ledakan di Kehadiran Zat Berbagai:
Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis: Tidak tersedia. Resiko ledakan produk di
kehadiran debit statis: Tidak tersedia.

Api Kebakaran Media dan Petunjuk:
KEBAKARAN KECIL: Gunakan KERING bubuk kimia. KEBAKARAN BESAR: Gunakan semprotan air, kabut atau busa. Jangan gunakan air jet.

Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran: Tidak tersedia.

Keterangan Khusus tentang Bahaya Ledakan: Tidak tersedia.


BAGIAN 6: TINDAKAN RILIS TERKADANG

Tumpahan Kecil:
Gunakan alat yang tepat untuk menempatkan tumpah solid di dalam wadah pembuangan limbah nyaman. Selesai membersihkan dengan menyebarkan air di
permukaan yang terkontaminasi dan membuang sesuai dengan persyaratan otoritas lokal dan regional.

Tumpahan Besar:
Gunakan sekop untuk menempatkan bahan ke dalam wadah pembuangan limbah nyaman. Selesai membersihkan dengan menyebarkan air di
terkontaminasi permukaan dan memungkinkan untuk mengevakuasi melalui sistem sanitasi.


BAGIAN 7: PENANGANAN DAN PENYIMPANAN

Tindakan pencegahan:
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Kontainer kosong menimbulkan resiko kebakaran, menguap residu di bawah
lemari asam. Tanah semua berisi peralatan material. Jangan menelan. Jangan menghirup debu. Dalam hal ventilasi cukup,
memakai alat pernapasan yang sesuai Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan tunjukkan wadah atau label. Menghindari
kontak dengan kulit dan mata

Penyimpanan:
Simpan wadah kering. Simpan di tempat yang dingin. Tanah semua berisi peralatan material. Simpan wadah tertutup rapat. Simpan di
keren, berventilasi baik. Bahan mudah terbakar harus disimpan jauh dari panas yang ekstrim dan jauh dari oksidasi yang kuat
agen.


BAGIAN 8: PENGONTROLAN PEMAPARAN / PERLINDUNGAN PRIBADI

Kendali Teknik:
Gunakan proses lampiran, ventilasi pembuangan lokal, atau kendali teknik lain untuk menjaga kadar udara di bawah yang direkomendasikan
batas yang diperbolehkan. Jika operasi pengguna menghasilkan debu, asap atau kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga paparan kontaminan udara
di bawah batas yang diperbolehkan.

Perlindungan Pribadi:
Splash kacamata. Jas lab. Debu respirator. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau setara. Sarung tangan.

Pribadi Perlindungan di Kasus Tumpahan Besar:
Splash kacamata. Penuh sesuai. Debu respirator. Boots. Sarung tangan. Sebuah alat pernapasan harus digunakan untuk menghindari
inhalasi produk. Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak cukup; periksakan ke dokter spesialis SEBELUM penanganan ini
produk.

Batas terbuka: Tidak tersedia.


BAGIAN 9: SIFAT FISIK DAN KIMIA

Keadaan fisik dan penampilan: Solid.

Bau: Tidak tersedia.

Rasa: Tidak tersedia.

Molekul Berat: 249,08 g / mol

Warna: merah gelap-ungu.

pH (1% soln / air): [. Netral] 7

Titik didih: Tidak tersedia.

Melting Point: Terurai. (100 ° C atau 212 ° F)

Suhu kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity: 1,705 (Air = 1)

Tekanan Uap: Tidak dipakai.

Densitas Uap: Tidak tersedia.

Volatilitas: Tidak tersedia.

Ambang Bau: Tidak tersedia.

Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.

Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.

Dispersi Properties: Lihat kelarutan dalam air.

Kelarutan: larut dalam air dingin.


BAGIAN 10: STABILITAS DAN REAKTIVITAS DATA

Stabilitas: Produk ini stabil.

Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.

Kondisi Ketidakstabilan: Tidak tersedia.

Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Tidak tersedia.

Korosivitas: Non-korosif di hadapan kaca.

Keterangan Khusus tentang Reaktivitas: Tidak tersedia.

Keterangan Khusus tentang korosivitas: Tidak tersedia.

Polimerisasi: Tidak


BAGIAN 11: INFORMASI TOKSIKOLOGI

Jalur Masuk: Kontak mata. Terhirup. Pemakanan.

Keracunan untuk Hewan: toksisitas oral akut (LD50): 503 mg / kg [Rat].

Efek kronis pada Manusia: Tidak tersedia.

Efek beracun lainnya pada Manusia: Sangat berbahaya dalam kasus kontak
kulit (iritan), menelan, inhalasi.

Keterangan Khusus tentang Keracunan untuk Hewan: Tidak tersedia.

Keterangan khusus pada Efek kronis pada Manusia: Tidak tersedia.

Keterangan khusus pada Efek toksik lainnya pada Manusia: Tidak tersedia.



BAGIAN 12: INFORMASI EKOLOGI

Ekotoksisitas: Tidak tersedia.

BOD5 dan COD: Tidak tersedia.

Produk Biodegradasi:
Mungkin berbahaya produk degradasi jangka pendek tidak mungkin. Namun, produk degradasi jangka panjang mungkin timbul.

Toksisitas dari Produk Biodegradasi: Produk degradasi adalah sebagai beracun sebagai produk asli.

Keterangan Khusus tentang Produk Biodegradasi: Tidak tersedia.


BAGIAN 13: PERTIMBANGAN PEMBUANGAN

Limbah Pembuangan:


BAGIAN 14: INFORMASI TRANSPORTASI

Klasifikasi DOT: Tidak bahan terkontrol DOT (Amerika Serikat).

Identifikasi: Tidak dipakai.

Ketentuan Khusus untuk Transportasi: Tidak dipakai.


BAGIAN 15: INFORMASI PERATURAN LAINNYA

Federal dan Negara Peraturan:
TSCA 8 (b) persediaan: Cobalt asetat tetrahidrat SARA 313 pemberitahuan kimia beracun dan pelaporan rilis: Cobalt asetat
tetrahidrat

Peraturan lainnya: OSHA: Berbahaya oleh definisi Standar Komunikasi Bahaya (29 CFR 1910.1200).

Klasifikasi lain:

WHMIS (Kanada): KELAS D-2B: Bahan menyebabkan efek beracun lainnya (RACUN).

DSCL (MEE):
R22-Berbahaya jika tertelan. R38-Mengiritasi kulit. R41-Risiko kerusakan serius pada mata.

HMIS (AS):

Bahaya kesehatan: 2

Bahaya Kebakaran: 1

Reaktivitas: 0

Perlindungan Pribadi: E

Asosiasi Nasional Perlindungan Kebakaran (USA):

Kesehatan: 2

Flammability: 1

Reaktivitas: 0

Khusus bahaya:

Alat Pelindung:
Sarung tangan. Jas lab. Debu respirator. Pastikan untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau setara. Pakai respirator yang sesuai
bila ventilasi tidak memadai. Splash kacamata.


BAGIAN 16: INFORMASI LAINNYA

Referensi: Tidak tersedia.

Pertimbangan Khusus lainnya: Tidak tersedia.

Dibuat: 2005/10/09 16:57

Terakhir Diperbarui: 2012/06/09 12:00
Informasi di atas diyakini akurat dan mewakili informasi terbaik saat ini tersedia bagi kita. Namun, kami
tidak membuat jaminan diperjualbelikan atau jaminan lainnya, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan informasi tersebut, dan kita asumsikan
tidak ada kewajiban yang timbul dari penggunaannya. Pengguna harus melakukan penyelidikan sendiri untuk menentukan kesesuaian informasi untuk
tujuan khusus mereka. Dalam hal tidak ada ScienceLab.com bertanggung jawab atas segala klaim, kerugian, atau kerusakan pihak ketiga atau untuk
kehilangan keuntungan atau kerusakan khusus, tidak langsung, insidental, konsekuensial atau teladan, bagaimana pun timbul, bahkan jika ScienceLab.com
telah diberitahu tentang kemungkinan kerusakan tersebut.