1.
Bagaimanakah cara mengidentifikasi adanya
protein dalam bahan makanan?
Jawab : *Uji
millon, Uji millon dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya
senyawa protein yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin. Pereaksi
millon terdiri dari larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.adanya
protein dalam sempel dapat diketauhi apabila dalam sampel terdapat endapan
putih dan apabila endapan putih itu dipanaskan akan menjadi warna merah.
*Uji biuret adalah salah satu
cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa yang memiliki
ikatan peptida. Pengujiannya dapat dilakukan dengan cara : larutan yang
mengandung protein ditetesi larutan NaOH, kemudian diberi beberapa tetes
larutan CuSO4 encer. Terbetuknya warna ungu, menunjukkan hasil positif adanya
protein.
2.
Apakah yang dimaksud glikoprotein? Berikan
contohnya!
Jawab : Glikoprotein adalah
suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang
mengikat glikan [1] denganikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping.
Contoh: Ditemukan dalam
berbagai situasi yang berbeda di dalam cairan dan jaringan, termasuk membran
sel. Ada juga Glikoprotein larut; contoh ini adalah
putih telur dan plasma darah.
3.
Apakah yang dimaksud denaturasi protein?
Sebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein!
Jawab :Denaturasi adalah
sebuah proses di mana protein atau asam nukleat kehilangan struktur tersier dan
struktur sekunder dengan penerapan beberapa tekanan eksternal atau senyawa,
seperti asam kuat atau basa, garam anorganik terkonsentrasi, sebuah misalnya
pelarut organik (cth, alkohol atau kloroform), atau panas.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein:
· Suhu yang tinggi (panas)
· Pengaruh asam (perubahan pH yang ekstrim)
· Pelarut organik, zat kimia tertentu, urea,
detergen (pengaruh basa)
· Pengaruh garam
· Karena pengaruh mekanik (goncangan).
4. Mengapa protein yang
mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsi biologisnya?
Jawab
: Protein
didenaturasi dapat menunjukkan berbagai karakteristik, dari hilangnya kelarutan
untuk agregasi komunal. agregasi Komunal adalah fenomena agregasi protein
hidrofobik untuk datang mendekat dan membentuk ikatan antara mereka, sehingga
mengurangi luas areal terkena air.
Kebanyakan
protein biologis kehilangan fungsi biologisnya ketika didenaturasi. Sebagai
contoh, enzim kehilangan sifatnya, karena mengikat substrat tidak bisa lagi ke
situs aktif, dan karena residu asam amino yang terlibat dalam menstabilkan
keadaan transisi substrat 'tidak lagi diposisikan untuk dapat melakukannya.
Dalam banyak
protein (tidak seperti putih telur), denaturasi adalah reversibel (protein bisa
mendapatkan kembali bentuk asal mereka ketika pemicu denaturasi dihapus). Ini
penting, karena menyebabkan gagasan bahwa semua informasi yang dibutuhkan bagi
protein untuk menganggap bentuk asli mereka dikodekan dalam struktur primer
protein, dan karenanya di dalam DNA kode tersebut untuk protein
5. Apakah urea
CO(NH2)2 menunjukkan uji yang positif terhadap uji biuret?
Jawab : Ya . Urea bukan merupakan protein, namun karena urea
mengandung gugus –NH2 (amin) yang mempunyai kesamaan dengan gugus protein
sehingga membentuk warna ungu sebagai hasil reaksi antara Cu2+ dengan –NH. Oleh
karena itu urea memberikan hasil positif pada uji biuret. Pada pemanasan urea
terbentuk gelembung gas dan mengeluarkan bau ammonia yang sangat menyengat.
6. Apakah yang
dimaksud struktur kuarterner protein?
Jawab : Struktur kuarterner adalah
gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang. Struktur
ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang
akan membentuk protein kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan dalam
struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen,
dan hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan
protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan
protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein
tetramerik.
7. Suatu Sampel
ditetesi larutan NaOH, Kemudian Larutan tembaga(II) sulfat yang encer
menghasilkan warna ungu. Bila sampel dipanaskan dengan HNO3 pekat kemudian
dibuat alkalis dengan NaOH terjadi warna jingga. Apakah yang dapat anda
simpulkan dari Uji di Atas?
Jawab : Pada sample
terkandung protein dengan adanya ikatan peptida yang positif dari uji Biuret
dan adanya fenil (cincin benzene) yang positif dari uji Xantoproteat.
8. Suatu sampel memberi hasil yang positif terhadap uji
ninhidrin dan biuret tetapi negatif terhadap penambahan larutan NaOH dan
Pb(NO3)2. Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari fakta tersebut?
Jawab
: Pada sample terdapat protein, dengan adanya asam amino
bebas dari uji Ninhidrin (+) dan adanya ikatan peptida dari uji Biuret (+).
Tetapi sample tidak mengandung PbS karena uji Belerang yang negatif (-).
9. Apakah yang
dimaksud dengan enzim? Berikan contohnya!
Jawab : Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat
proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Contoh: *Amilase
:Berfungsi memecah pati atau glikogen.
*Invertase:
Menghidrolisis sukrosa pada gula bukan pereduksi
*Enzim
pektin
10. Bila 20
molekul glisin berpolimerisasi membentuk polipeptida. Berapakah massa molekul
relatif polipeptida yang terbentuk? Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16).
Mr Glisin = 75 g/mol
Jadi, 20 molekul Glisin = 20 x 75 g/mol = 1500 g/mol